Kamis, 05 Desember 2013

Kehidupan di Zaman Praaksara



Pada masa Pra aksara memiliki beberapa masa pembelajaran diantaranya :

a)    Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Pada masa ini manusia jaman purba untuk bisa bertahan hidup sesuai dengan kondisi alam dan suasana alam. Apabila binatang buruan dan bahan makanan sudah habis, mereka akan mencari dan pindah ke tempat yang lebih subur. Inti dari kehidupan sehari-hari masyarakat ini adalah mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu juga. Tempat mukimnya adalah gua-gua di pedalaman atau tepi-tepi pantai. Bukti adanya pengenalan terhadap kepercayaan dan kesenian, yaitu ditemukan lukisan cap tangan yang diberi warna merah dan lukisan babi hutan yang terdapat pada dinding gua Abris Sous Roche, seperti yang ditemukan di Seram dan di Irian Jaya dan gua Leang-Leang Sulawesi Selatan. Warna merah dianggap memiliki kekuatan magis. Lukisan cap tangan dianggap memiliki makna tanda berkabung dari seorang wanita yang ditinggal mati suaminya, karena pada umumnya jari manis pada lukisan tangan tersebut dipotong.

b)    Masa Bercocok Tanam
Sistem bercocok tanam dikenal dengan sistem persawahan. Dalam sistem ini digunakan lahan yang terbatas dan kesuburan tanahnya dapat dijaga melalui pengolahan tanah, irigasi, dan pemupukan. Masyarakat tersebut sudah memilih pemimpinnya dengan cara musyawarah sesuai dengan prinsip primus inter pares. Pemilihan pemimpin yang berdasarkan prinsip primus inter pares menandakan bahwa pemimpin tersebut dipilih di antara mereka yang memiliki kelebihan, baik fisik maupun keahliannya.


c)    Masa Perundagian

Pada masa ini Hidup masyarakat teratur dan makmur. Kemakmuran masyarakat dapat diketahui melalui perkembangan teknik pertama dengan mengembangkan pertanian yang intensif dan sebagai akibatnya sektor pertanian mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini berdampak pada kemajuan perekonomian, yang ditandai dengan berkembangnya perdagangan dan pelayaran. 


Belajar dari kehidupan manusia pada zaman pra aksara, maka terdapat nilai-nilai budaya sebagai peninggalan yang dapat kita maknai. Adapun nilai-nilai tersebut sebagai berikut:

a. Nilai Gotong Royong

Manusia praaksara hidup secara berkelompok, bekerja untuk kepentingan bersama, membangun rumah juga dilakukan secara bersama. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya bangunan-bangunan megalith yang dapat dipastikan dibangun secara gotong royong.

b. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara sejak masa berburu, yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan. Sikap keadilan ini berkembang pada masa perundagian. Dari nilai tersebut, mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban yang berimbang dengan keahliannya.

c. Nilai Musyawarah

Nilai musyawarah sudah dikembangkan oleh masyarakat praaksara dalam interaksi bermasyarakatnya seperti dalam pemilihan pemimpin usaha pertanian dan perburuan. Hal tersebut menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya prinsip hidup demokrasi

d. Nilai Religius

Nilai religius mencerminkan adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang berkuasa atas mereka. Dalam hal ini mereka berusaha membatasi perilakunya. Sikap yang perlu diwariskan adalah sikap penghormatan kepada yang lain, mengatur perilaku agar tidak semaunya dan penghormatan serta pemujaan sebagai dasar keagamaan.




0 comments:

Posting Komentar