Jumat, 12 Mei 2017

Membandingkan Keuntungan & Kerugian Badan Usaha (Chapter 5)

1) Membandingkan kelebihan dan kekurangan dari perusahaan perseorangan

Kelebihan perusahaan perseorangan:

- Modal yang dibutuhkan relatif kecil.
- Laba perusahaan menjadi milik sendiri.
- Keputusan mudah diambil karena memang wewenang pemilik.
- Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin.
- Mudah mengontrol dan menemukan kesalahan pengelolaan.
- Pemilik memiliki kebebasan dalam mengelola perusahaan.

Kekurangang perusahaan perseorangan:

- Usaha sulit berkembang karena modal usaha kecil.
- Kerugian perusahaan ditanggung oleh pemilik.
- Sulit memperoleh pinjaman karena perusahaan tidak berbadan hukum.
- Kelangsungan perusahaan bergantung pada pemilik.
- Tanggung jawab tidak terbatas pada modal. Artinya, harta pribadi pemilik dapat dipakai membayar utang.
- Tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri.

2) Menjelaskan perbedaan dari CV dan firma, dan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari persekutuan

Yang merupakan hal penting dalam perbedaan CV dan Firma adalah pengurus perusahaan. Di mana pengurus perusahaan di dalam CV dan Firma ini berbeda satu sama lainnya. Di dalam Firma, pengurus Firma minimal dua orang sebagai Direktur yang memiliki hak untuk bertindak dengan atas nama badan usaha yang dipimpinnya. Tidak adanya perbedaan tugas direktur pada Firma ini. 

Berbeda dengan para pengurus CV yang memang minimal terdiri dari 2 orang juga. Namun yang jadi perbedaan CV dan Firma adalah 2 orang ini terdiri dari Pesero Aktif dan juga Persero Pasif. Di mana para pengurus dari pesero Aktif dan pesero pasif ini akan berbeda satu sama lainnya dalam hal tugas yang merupakan tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, adanya perbedaan tugas antara pesero aktif dan pasif inilah yang membedakan dengan Firma. 

Kelebihan firma:

- Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.
- Pemimpin firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.
- Modal relatif lebih besar.
- Pembagian keuntungan didasarkan perbandingan modal yang disetor.
- Semua anggota firma bertindak sebagai pemilik perusahaan yang harus aktif mengelola usaha.
- Lebih mudah meminjam modal karena memiliki akta notaris.

Kekurangan firma:

- Tanggung jawab tidak terbatas pada modal, namun termasuk harta pribadi.
- Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran hukum, maka semua anggota firma terkena akibatnya.
- Kerugian satu anggota akan ditanggung bersama.
- Hak milik perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kekayaan pribadi.
- Jika firma bangkrut, harta pribadi dapat ikut tersita.
- Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.

Kelebihan CV:

- Relatif lebih mudah dalam mencari tambahan modal dari anggota pasif.
- Mudah dalam pencarian kredit.
- Pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak yang memiliki keahlian di bidangnya.
- Tanggung jawab pesero pasif terbatas.
- Modal relatif lebih besar.
- Kelangsungan usaha lebih terjamin.

Kekurangan CV:

- Pesero pasif tidak mengelola perusahaan dan hanya mempercayakan modal kepada pesero aktif.
- Tanggung jawab pesero aktif tidak terbatas.
- Harta kekayaan pesero aktif dapat disita jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
- Modal yang telah disetor pesero pasif sulit ditarik kembali karena telah digunakan sebagai modal.
- Keuntungan dibagi antaranggota.

3) Membandingkan kelebihan dan kekurangan dari korporat, dan menjelaskan perbedaan dari C corporations, S corporations, dan LLC.

Kelebihan Perseroan Terbatas (PT):

- Relatif mudah mendapat tambahan modal.
- Mudah mendapat pinjaman modal karena statusnya yang berbadan hukum.
- Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada modal yang ditanamkan.
- Penanaman modal berupa saham pada PT mudah diperjualbelikan.
- Kelangsungan perusahaan terjamin karena tidak tergantung pada pemimpin dan pemegang saham.
- Pengelolaannya profesional karena dipegang oleh masing-masing ahlinya.
- Harta perusahaan terpisah secara manajemen dengan harta pemegang saham.
- Ada jaminan kesejahteraan bagi karyawan.

Kekurangan Perseroan terbatas (PT):

- Prosedur pendirian PT relatif sangat sulit.
- Rahasia perusahaan dapat diakses secara umum
- Adanya kemungkinan nepotisme karena pimpinan perusahaan dipilih oleh pemegang saham terbesar.
- Keuntungan dibagi dengan pemegang saham.
- Adanya pajak perusahaan sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
- Perhatian pemegang saham terhadap perusahaan kurang karena tanggung jawabnya terbatas.

Perusahaan C adalah sebuah perusahaan yang dianggap sebagai badan hukum dan pajaknya terpisah dari pemiliknya. Kebanyakan perusahaan besar dan sebagian besar perusahaan kecil dianggap C korporasi. Namun, banyak usaha kecil sering memilih untuk memulai sebagai sebuah perusahaan S atau LLC karena mereka dapat mengajukan untuk menjadi perusahaan C di lain waktu.

Secara sederhana, perusahaan S adalah tipe khusus dari korporasi yang diciptakan melalui pemilihan pajak IRS yang memberikan badan usaha perlindungan yang diterima dari penggabungan tanpa pajak ganda. Karena keuntungan yang diberikan perusahaan S, seringkali perusahaan ini merupajan pilihan terbaik untuk usaha kecil dan pemula.

Korporasi S mempunyai keuntungan dari kewajiban terbatas (seperti korporasi) dan pajak yang lebih sederhana (seperti perusahaan rekanan). Untuk memenuhi syarat status korporasi S, sebuah perusahaan harus mempunyai kurang dari 100 pemegang saham; pemegang sahamnya haruslah individu atau estat dan merupakan warga Negara atau penduduk permanen AS; dan perusahaan tidak dapat mempunyai laba yang 25% atau lebih darinnya di dapatkan dari sumber pasif.

LLC adalah badan usaha hibrida yang memungkinkan seseorang atau orang untuk menjalankan usaha mereka tanpa menempatkan pada risiko aset pribadi mereka dengan cara membatasi kewajiban mereka, tanpa kompleksitas perusahaan umum digunakan. Badan usaha ini tidak menerbitkan saham, dan pemiliknya disebut sebagai anggota.

4)      Menjelaskan dan memberikan contoh dari tiga bentuk corporate mergers, dan menjelaskan peran dari leveraged buyouts.

- Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut.

- Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi.

- Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).

Pembelian terutang (Leveraged Buyouts) adalah akuisisi (biasanya perusahaan, tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estat) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang. Karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham, imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO. Leveraged buyout adalah upaya oleh manajer dan kaaryawan untuk meminjam uang dan membeli perusahaan tersebut. Individu yang bersama-sama atau sendiri membeli semua saham untuk mereka sendiri di katakan melakukan privatisasi perusahaan.

5) Membandingkan kelebihan dan kekurangan dari franchises, dan peluang dari keberagaman dalam franchising serta tantangan dari global franchaising

Kelebihan membeli franchise:

-Bisnis bisa cepat dibuka.
Sejak Anda memutuskan membeli franchise tertentu sampai bisnis (outlet) dibuka, waktunya relatif singkat. Proses bisa lebih cepat bila franchisee sudah punya tempat (milik sendiri, kontrak, atau kredit bank) di lokasi yang cocok.
-Sudah ada sistem.
Pembeli franchise tidak perlu mencari-cari atau merancang sistem (keuangan, kriteris SDM, peralatan atau teknologi, pasokan produk barang atau jasa atau bahan baku, menentukan harga jual, dan lain-lain. Franchisor (pemilik franchise) sudah menyiapkan semuanya. Pihak franchisee tinggal menjalankan sesuai petunjuk dan aturan main yang diberikan.
-Adanya pelatihan.
Sebelum usaha dibuka, pihak franchisor biasanya melakukan pelatihan bagi franchisee atau orang yang ditunjuk. Training atau pelatihan sedemikian rupa sehingga begitu outlet dibuka, bisnis bisa langsung menggelinding seperti outlet lain yang sudah lama buka (suskes).
-Menumpang nama besar dan sudah dikenal.
Membangun bisnis atau sebuah brand, perlu waktu lama. Dengan membeli franchise, pihak franchisee berhak menggunakan nama besar yang sudah dikenal luas dan terbukti sukses di pasar.
-Risiko kecil.
Bisnis apapun memiliki risikonya sendiri. Termasuk bisnis franchise. Namun, dibanding membuka bisnis baru, risiko kegagalan bisnis franchise relatif lebih kecil.
-Bisa untuk latihan.
Membeli franchise dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan untuk nantinya membuka  bisnis sendiri. Banyak franchisor yang pada awalnya adalah franchisee.

Kekurangan bisnis franchise:

-Membayar franchise fee.
Biaya ini harus dibayarkan atau dilunasi ketika terjadi kesepakatan antara pihak pembeli dan penjual franchise. Franchise fee berlaku untuk waktu 3, 5, 7 atau 10 tahun. Besarnya sangat bervariasi mulai dari jutaan rupiah, puluhan juta, ratusan juta sampai milyaran rupiah. Hal ini diluar investasi lain, seperti ruko atau bangunan. Bila membangun bisnis sendiri, uang ini dapat dijadikan modal.
-Membayar royalty fee.
Royalty fee adalah jenis pembayaran yang harus dibayarkan setiap bulan kepada pihak franchisor. Besarnya bervariasi antara 2 - 10 persen. Rolaty fee  umumnya dihitung dari total pendapatan per bulan. Jadi, meski bisnis mungkin belum untung, royalty harus tetap dibayarkan.
-Tidak bebas.
Adanya sistem dan aturan-aturan main yang harus diikuti, selain membantu dan memudahkan pembeli franchise ternyata di sisi lain membuat franchisee merasa dikekang atau tidak bebas. Bila ingin menambah atau mengubah menu yang dinilai lebih menjual seperti pada franchise makanan misalnya, harus dengan persetujuan pihak franchisor.
-Pengawasan terus-menerus.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, franchisor melakukan kontrol dan pengawasan berkesinambungan. Bahkan, dalam hal pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, pihak franchisor tahu persis berapa jumlahnya. Franchisee sering merasa tidak nyaman karena dari hari ke hari berada dalam pengawasan dan merasa dimata-matai.
Acap kali terdapat kesulitan untuk memindahkan sebuah ide atau produk yang berhasil di Amerika Serikat ke kultur lain. Penting untuk beradaptasi pada daerah tersebut.


6) Menjelaskan peran dari koperasi.


Koperasi adalah organisasi yang dimiliki oleh anggota atau pelanggan. Sejumlah orang membentuk koperasi untuk member anggotannya kekuatan ekonomi yang lebih besar di bandingkan kekuatan mereka secara individu. Bisnis kecil acap kalli membentuk koperasi untuk member mereka kekuatan pembelian, pemasaran, atau pengembangan produk yang lebih besar.

Refrensi : William Nickels, James McHugh, Susan McHugh-Understanding Business-McGraw-Hill Education (2015)

0 comments:

Posting Komentar